Tips Menghindari Flu Burung Yang Kembali Mengancam

Senin, 09 Januari 2012

Ancaman virus Flu Burung (H5N1) yang sempat mereda kini muncul lagi. Di awal tahun ini, seorang pria berusia 23 tahun yang tinggal di Jakarta Utara diduga kuat meninggal karena Flu Burung setelah burung Merpati peliharaannya ada yang mati.  Inilah Tips Menghindari Flu Burung Yang Kembali Mengancam.

Kalau Flu Burung sudah muncul apa yang harus dilakukan? Dan bagaimana caranya agar terhindar dari virus flu burung?
Sebagian besar orang yang terinfeksi virus flu burung H5N1 akibat kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi.

Seperti kasus Puguh Dwiyanto (23) yang meninggal pada 8 Januari 2011 setelah dirujuk RSUD Tangerang. Sebelum sakit demam tinggi, ia sempat kontak dengan seekor burung Merpati miliknya yang tiba-tiba sakit dan mati.

Dalam beberapa tahun terakhir wabah flu burung terjadi di Asia, Afrika dan sebagian Eropa. Kebanyakan orang mengembangkan gejala-gejala flu burung setelah kontak dengan unggas yang sakit dan beberapa diantaranya bisa menular dari manusia ke manusia. Jika virus ini bermutasi ada kemungkinan lebih mudah menular dari manusia ke manusia.

Untuk itu ketahui langkah-langkah berikut agar terhindar dari flu burung, seperti dikutip dari Mayo Clinic dan who.int, Senin (9/1/2012) yaitu:
  1. Rajin mencuci tangan adalah salah satu cara paling sederhana dan efektif dalam mencegah infeksi, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol.
  2. Menghindari kontaminasi silang, gunakan air panas dan air sabun untuk mencuci talenan, alat masak serta semua permukaan yang sudah kontak dengan unggas mentah.
  3. Memasak daging unggas secara menyeluruh hingga matang dan mencapai suhu minimal 74 derajat celsius, serta menghindari konsumsi telur mentah atau setengah matang, karena kulit telur sering terkontaminasi kotoran sehingga berisiko mengandung viruss.
  4. Semua orang yang terpapar unggas terinfeksi harus segera di bawa ke rumah sakit dan diawasi dengan ketat oleh otoritas kesehatan setempat.
  5. Untuk menghindari co-infeksi, maka semua orang yang terlibat dalam operasi pemusnahan massal, transportasi dan pemakaman bangkai harus divaksinasi dengan vaksin yang disarankan oleh WHO saat ini.
  6. Pengobatan antiviral harus tersedia secara terus menerus untuk pengobatan infeksi pada manusia dan juga pada orang yang dicurigai atau suspect sebagai bentuk pencegahan.
  7. Selalu gunakan alat pelindung diri setiap kali akan kontak dengan unggas, seperti masker dan juga sarung tangan, setelahnya biasakan untuk cuci tangan meski sebelumnya menggunakan sarung tangan.
  8. Tanyakan mengenai vaksinasi flu sebelum bepergian, terutama jika ingin mengunjungi daerah atau negara yang pernah terkena pandemi flu burung beberapa waktu tahun lalu.
Tanda dan gejala dari flu burung biasanya dimulai 2-5 hari setelah terinfeksi, gejala yang muncul mirip seperti flu termasuk batuk, demam, sakit tenggorokan dan nyeri otot. Beberapa kasus kadang disertai dengan mual, muntah, diare atau infeksi mata ringan.

Jika gejala ini tak juga mereda meski sudah diberikan obat penurun demam atau flu, lalu rasa nyeri yang muncul semakin meluas atau demam mencapai 38 derajat celsius atau lebih, maka konsultasikan dengan dokter dan beritahu bahwa Anda pernah kontak dengan unggas.
Jika tidak ditangani secara cepat, Flu Burung dapat mengakibatkan kematian.
sumber: detikhealth

0komentar:

 
© Magnum 44 All Rights Reserved. Template Design by Allien 99 Powered by Blogger.com